Pada kasus miom yang tidak menimbulkan gejala, kemungkinan tidak diperlukan pengobatan. Miom kecil biasanya akan menyusut dengan sendirinya. Pertumbuhan sel pada miom tidak bersifat kanker dan kondisi ini jarang sekali memengaruhi kehamilan. Miom biasanya tumbuh secara perlahan-lahan atau tidak sama sekali.
Obat-obatan untuk Mengatasi Miom
Pada miom yang memiliki gejala, terdapat beberapa obat-obatan yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul, yaitu:
- Kontrasepsi oral (pil KB). Obat ini berfungsi dengan cara menghambat sel telur agar tidak dilepaskan dari ovarium untuk mencegah kehamilan. Selain itu, pil KB bisa meringankan pendarahan berlebih dan membantu mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
- Levonorgestrel intrauterine system (LNG-IUS). Ini adalah sebuah alat dari plastik yang diletakkan di dalam rahim. Alat ini berfungsi mengeluarkan hormon progesteron yang bernama levonorgestrel secara perlahan-lahan. Dengan alat ini, akan memperlambat pertumbuhan dinding rahim agar lebih tipis dan pendarahan menjadi lebih sedikit. Alat ini juga berfungsi sebagai alat kontrasepsi dan akan berhenti setelah Anda tidak menggunakannya.
- Asam traneksamat. Bagi yang masih menginginkan untuk bisa hamil, Anda bisa mengonsumsi obat asam traneksamat. Fungsi obat ini menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di dalam rahim. Obat ini bukan alat kontrasepsi dan tidak bisa mencegah hamil.
- Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat ini bisa dikonsumsi untuk menghentikan atau mengurangi pendarahan. Obat ini dapat menghalangi tubuh dalam menghasilkan senyawa prostaglandin, yang terkait dengan menstruasi berlebih. OAINS termasuk golongan obat pereda rasa sakit.
- Norethisterone oral. Obat ini adalah penghasil hormon progesteron buatan manusia untuk mengurangi menstruasi berlebih. Obat ini berfungsi mencegah dinding rahim tumbuh dengan cepat.
- Progesteron suntik. Memiliki fungsi sama untuk mencegah dinding rahim tumbuh dengan cepat dan mengatasi menstruasi berlebih. Obat ini juga berfungsi sebagai alat kontrasepsi.
- Gonadotropin releasing hormone (GnRH). Obat ini akan membuat tubuh menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen, yang akhirnya akan menyusutkan miom yang ada di dalam tubuh. Obat ini juga membantu meredakan menstruasi berlebih serta mengurangi tekanan dan rasa nyeri pada perut. Selain itu, gejala sering buang air kecil dan konstipasi juga bisa diatasi dengan bantuan obat ini.
Operasi pada Miom
Jika gejala yang muncul akibat miom cukup parah dan pengobatan yang dilakukan tidak berhasil, Anda akan disarankan menjalani operasi. Anda bisa menanyakan kepada dokter tentang manfaat dan risiko yang akan dihadapi ketika memilih prosedur operasi tertentu. Berikut ini beberapa operasi yang dilakukan untuk mengatasi miom.
- Bedah histeroskopi. Ini adalah prosedur mengangkat miom melalui vagina dengan menggunakan peralatan operasi kecil. Langkah ini tidak memerlukan adanya penyayatan, proses pengangkatan miom dilakukan melalui vagina. Cara ini cocok bagi wanita yang masih ingin memiliki anak di masa mendatang.
- Miomektomi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat miom yang berada pada dinding rahim. Operasi ini dilakukan apabila Anda masih ingin memiliki anak. Meski begitu, operasi ini sangat bergantung pada ukuran, jumlah, dan letak miom pada rahim. Operasi jenis ini tidak bisa diterapkan pada segala jenis miom. Cara ini cukup efektif mengatasi miom, meski ada kemungkinan miom dapat kembali dan akan diperlukan operasi lanjutan.
- Histerektomi. Prosedur ini adalah operasi pengangkatan seluruh rahim yang akan disarankan, antara lain jika miom yang ada cukup besar, terjadi pendarahan yang banyak, dan Anda tidak ingin memiliki anak lagi. Cara ini sangat efektif dalam mencegah kembalinya miom di masa mendatang.
Selain prosedur operasi di atas, terdapat cara lain untuk mengatasi miom tanpa proses operasi
- Embolisasi arteri rahim. Langkah ini disarankan pada wanita yang memiliki miom yang sangat besar. Proses ini dilakukan oleh dokter ahli radiologi yang terlatih dalam memakai sinar X dan alat pemindaian. Prosedur ini akan menghambat pembuluh darah yang menyuplai miom dan sebagai akibatnya ukuran miom akan menyusut. Prosedur ini sebaiknya dilakukan setelah membahas manfaat, risiko, dan ketidakpastian yang mungkin terjadi. Hingga kini belum bisa dipastikan apakah prosedur ini akan berdampak kepada kesuburan atau proses kehamilan.
- Ablasi endometrium. Ini adalah prosedur kecil untuk mengangkat dinding rahim. Langkah ini digunakan untuk mengurangi pendarahan berlebih saat menstruasi pada wanita yang mengidap miom. Selain itu, cara ini juga bisa mengatasi miom kecil yang berada di dinding rahim. Pengangkatan dinding rahim ini bisa dilakukan dengan memakai energi laser, energi panas microwave, lingkaran kabel yang panas, atau cairan panas.
Terkecuali histerektomi, semua proses yang dilakukan di atas masih memungkinkan munculnya kembali miom di masa mendatang. Masih ada kemungkinan miom kecil yang tidak terdeteksi oleh dokter dapat tumbuh dan mengakibatkan gejala yang memerlukan pengobatan. Sumber: alodokter.com
Obat Alami Miom Kista
Obat miom kista yang berkhasiat alami adalah Cellfood, K-Muricata dan Fortico. Perpaduan ketiga jenis obat alami miom kista tersebut dapat membantu mengobati penyakit miom kista secara cepat, tepat dan aman.
Berikut informasi testimoni kesembuhan penyakit miom pasca mengonsumsi obat miom tanpa operasi susu kolostrum terbaik Fortico.
Penyakit Kista dan Miom Sembuh dengan KOLOSTRUM FORTICO
Sutarti, 47 tahun, menderita miom dam kista yang ditandai dengan seringnya merasa sakit saat haid. “Saya kira hanya sakit biasa setiap datang bulan, tau-taunya ada masalah serius dalam tubuh saya,” ucapnya. Sakitnya semakin bertambah membuat Sutarti jadi berpikir, jangan-jangan ada penyakit ni. Daripada menduga-duga, Sutarti langsung ke dokter dan di USG, hasilnya Sutarti mengidap kista dan memang disuruh operasi oleh dokter.
“Saya juga ke orang pintar untuk berobat karena tidak mau dioperasi, saya juga rontgen lagi, katanya ada miom juga” ujarnya. “Ternyata menurut dokter, yang bikin sakit itu bukan kistanya, tetapi miomnya yang bikin sakit.”
Setelah minum KOLOSTRUM FORTICO, rasanya lain, lebih enakan, waktu pengobatan minum 3 kali sehari. Sudah habis 6 boks KOLOSTRUM FORTICO, ke dokter lagi untuk di USG, dan kata dokter miomnya sudah nggak ada, kistanya berkurang 2 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar